Home » » MANAJEMEN BENIH LELE YANG KANIBAL

MANAJEMEN BENIH LELE YANG KANIBAL

Written By Informasi Penyuluhan Perikanan on Sabtu, 04 Juli 2015 | Sabtu, Juli 04, 2015


Saat ini masyarakat demam menggandrungi budidaya ikan lele. Hampir semua kalangan pebisnis ikan beralih ke komoditas catfish ini. Hal ini dikarenakan banyak keunggulan yang dimiliki ikan lele sebagai komoditas budidaya ikan air tawar. Mudah dalam perawatan, tumbuh dalam kondisi air yang kurang oksigen, serta permintaan pasar yang terus merangkak naik menjadi alasan semua kalangan memilih komoditas ini.
Ada siang ada malam. Ada baik ada juga buruknya. Dibalik keunggulan pasti ada kelemahan. Begitu pun ikan lele. Dibalik keunggulan ikan lele yang banyak diminati, banyak pula pengusaha pemula yang mengeluh karena masalah ikan lele memiliki sifat kanibal (saling makan). Terutama pada lele ukuran benih.
Tak sedikit kerugian usaha bisnis ikan lele yang disebabkan oleh sifat catfish ini yang kanibal. Lele yang kanibal bisa menimbulkan produksi usaha langsung anjlok. Salah dalam penanganan dan penanggulangan bisa menjadi kesalahan fatal. Bagaimana menanganinya?

1.   Lakukan Sortir
Dasar alamiah dari ikan lele adalah carnivora atau pemakan daging. Tak salah jika sejak umur benih ikan lele sudah belajar menjadi pemangsa. Hal ini menimbulakn angka mortalitas benih ikan lele meningkat.
Ikan lele ukuran benih cenderung memiliki pertumbuhan yang tidak seragam. Hal ini depengaruhi oleh berbagai faktor seperti kualitas indukan, faktor gen, pemberian pakan yang tidak merata, penyakit, dan lain sebagainya.
Semakin tidak seragam ukuran benih ikan lele akan mendorong semakin meningkatnya peluang proses terjadinya saling memangsa (kanibal). Siapa yang lebih kuat dia akan menjadi predator. Ukuran benih yang lebih besar cenderung akan memangsa benih ukuran yang lebih kecil. Benih ikan yang telah memangsa benih yang kecil dia akan memiliki asupan pakan yang lebih cukup, sehingga pertumbuhannya akan lebih cepat. Benih ikan yang memiliki ukuran lebih kecil tidak akan mampu memangsa yang lebih besar namun akan lebih memiliki ketakutan akan dimangsa. Akibatnya benih ikan yang berukuran lebih kecil akan kesulitan untuk berebut makanan dan ruang gerak, sehingga lama kelamaan akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat. Hal itu yang menyebabkan benih ikan lele menjadi semakin tidak seragam. Benih ukuran lebih besar semakin tumbuh dengan pesat sedangkan benih yang berukuran lebih kecil akan semakin ketinggalan (kuntet).
Dengan melihat kebiasaan alamiah dari ikan lele diaatas, upaya yang mudah dan juga murah untuk menangani agar benih ikan lele agar tidak saling memangsa adalah dilakukan sortir. Upayakan semaksimal mungkin benih ikan dalam satu wadah budidaya memiliki ukuran yang seragam.  Dengan ukuran yang seragam, benih ikan akan memiliki peluang dalam memangsa, berebut makanan, dan juga ruang gerak yang sama. Sehingga cenderung akan memiliki pertumbuhan yang sama.

2.  Penuhi Kebutuhan Pakan
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa benih ikan lele yang telah berhasil memangsa temannya ia akan memiliki asupan makanan yang lebih cukup, sehingga ia tumbuh lebih pesat. Untuk itu proses kanibalisme pada benih ikan lele harus segera ditangani.
Benih ikan lele akan keluar sifat kanibalnya lagi jika benih ikan sedang lapar. Karena lapar benih ikan akan memangsa temannya yang berukuran lebih kecil. Sehingga upaya untuk menangani agar benih ikan lele tidak saling memangsa adalah dengan memenuhi kebutuhan pakannya.
Upayakan setiap waktu benih ikan tidak mengalami kelaparan. Pemberian pakan lakukan secara merata, agar semua benih memiliki kesempatan makan yang sama. Lakukan pengaturan jadwal makan dengan frekuensi sesuai kebutuhan.
Pastikan dalam wadah budidaya pakan selalu tersedia. Disaat ikan lapar, pakan telah tersedia. Dengan demikian benih ikan cenderung tidak akan mencari mangsa benih ikan yang ukuran kecil.

Prinsip dalam menangani benih ikan lele agar tidak terjadi kanibal adalah menjaga agar ukuran benih dalam wadah budidaya tetap seragam dan mencukupi kebutuhan makan setiap saat. Maka dari itu tak heran jika banyak pengusaha sukses memiliki jadwal sortir dan frekuensi pemberian pakan terhadap benih ikan lele lebih banyak.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

ROSADI. Lahir 05 Agustus 1982

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate