Pukat lampara
Pukat lampara (Lampara nets) atau sering disebut lampara
saja, adalah semacam pukat sederhana yang dioperasikan di laut dengan
menggunakan perahu atau kapal. Biasanya tali sisi bawah sedikit lebih
pendek, sehingga jaring akan melengkung dan mencembung di bagian
belakang bawah, membentuk setengah mangkuk yang akan menyulitkan ikan
melarikan diri. Lampara dilengkapi dengan dua sayap dan bagian belakang
yang memiliki mesh lebih kecil untuk menampung ikan yang tertangkap.
Lampara biasa dioperasikan untuk menangkap ikan-ikan pelagis. Misalnya untuk menangkap sarden di Laut Tengah, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan, ikan teri dan makerel di Argentina, serta torani di Jepang.
Pukat cincin
Pukat cincin atau dalam bahasa Inggris disebut purse seine,
adalah pukat yang sisi bawahnya dilengkapi dengan sejenis 'tali kolor',
yang dapat ditarik untuk merapatkan sisi bawah jaring sehingga
terbentuk semacam mangkuk yang melingkungi ikan-ikan yang akan
ditangkap. Ikan target terutama adalah ikan-ikan yang biasa berenang
menggerombol, mulai dari sarden yang berukuran kecil hingga tuna.
Penggunaan pukat cincin dapat berdampak negatif pada stok ikan, karena acap menangkap hasil samping (bycatch, ikan bukan target) yang tidak selalu diinginkan, serta memberikan tekanan yang cukup besar bagi populasi (stok) ikan. Karena dampaknya itu, penggunaan pukat cincin dikendalikan di banyak negara. Srilanka, misalnya, melarang penggunaan pukat ini pada jarak 7 km dari garis pantai.
Pukat kantong
Pukat kantong terdiri dari beberapa macam lagi, namun pada
dasarnya ini adalah semacam jaring yang dilengkapi dengan sayap-sayap di
kanan kirinya, dan kantong berbentuk kerucut yang berada di ujung
belakangnya; kantong ini adalah tempat berkumpulnya ikan-ikan yang
terjaring.
Payang
Payang adalah semacam pukat kantong yang dioperasikan untuk menangkap ikan-ikan pelagis, terutama pelagis kecil, dari atas perahu.
Pukat ini dilengkapi dengan pelampung-pelampung yang menjaga agar sisi
atas jaring ini tetap berada di permukaan. Payang banyak dipakai oleh
nelayan-nelayan di Indonesia, dengan menggunakan perahu yang dinamai
perahu payang atau perahu mayang.
Dogol
Dogol atau pukat dogol adalah pukat kantong yang
dioperasikan di dasar perairan, terutama untuk menangkap ikan-ikan
demersal dan hewan-hewan dasar lainnya. Dogol pada dasarnya mirip, dan
biasanya disamakan, dengan Danish seine yang dipakai di dunia barat. Pukat dogol berbeda dengan pukat harimau (trawl), karena dogol tidak ditarik kecuali sepanjang tali utamanya saja.
Pukat pantai
Pukat pantai adalah pukat kantong yang dioperasikan di pantai.
Jaring pukat ini mula-mula ditebar tidak jauh di muka pantai dengan
bantuan perahu, sementara salah satu ujung tali utama pukat diikatkan di
pantai. Setelah melingkar ke tengah, perahu kembali ke pantai dan
mempertemukan kedua ujung tali utama pukat, untuk kemudian pukat ditarik
dari tepi pantai dengan menggunakan tenaga manusia.
Pukat harimau
Pukat harimau atau trawl dalam bahasa Inggris, adalah
semacam pukat kantong yang dioperasikan dengan cara ditarik pada jarak
yang panjang, untuk menangkap ikan-ikan yang berada pada daerah yang
dilewati. Pukat ini ada yang dioperasikan di tengah-tengah kolom air (midwater trawl), untuk menangkap ikan-ikan pelagis, dan ada pula yang dioperasikan di dasar perairan (bottom trawl).
Pukat harimau banyak mengundang protes pecinta lingkungan maupun
nelayan-nelayan lain, karena sifatnya yang merusak. Terutama yang
dioperasikan di dasar laut, pukat ini dapat merusak terumbu karang,
menimbulkan kekeruhan di dasar perairan, dan menangkap ikan-ikan atau
hewan-hewan bukan target (bycatch). Tangkapan samping ini pada akhirnya akan banyak dibuang, dan menimbulkan masalah lingkungan yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar