Air merupakan media utama untuk kelangsungan hidup ikan. Tanpa
adanya air, mustahil ikan akan berlangsung hidup. Sebagai media hidup, air
berfungsi sebagai wadah ikan mengambil oksigen dan makanan serta aktifitas lain
sebagai mahluk hidup. Tak heran jika air dijadikan sebagai komponen utama dalam
produksi budidaya ikan.
Keberhasilan usaha budidaya ikan sangat ditentukan oleh
kuantitas dan kualitas air media. Kuantitas dan kualitas air saling memiliki
hubungan erat dalam menunjang kelangsungan hidup ikan. Kuantitas mencukupi
tetapi kualitasnya tidak mendukung, ikan akan tumbuh tidak maksimal.
Sebaliknya, kualitasnya mendukung akan tetapi kuantitasnya tidak mencukupi,
ikan tidak akan mampu hidup dengan baik.
Melihat peran dan fungsi dari media air dalam
kelangsungan usaha budidaya ikan, maka sebelum melakukan usaha hal penting yang
harus dilakukan adalah mempersiapkan media air dengan sebaik mungkin. Dibawah
ini akan kita bahas masalah persiapan media air untuk usaha budidaya ikan lele
sistem biofloc.
1) Ketinggian
air
·
Ketinggian air untuk budidaya ikan lele minimal 80-100 cm
·
Dengan ketinggian air dalam wadah budidaya 80-100 cm
memiliki manfaat sebagai berikut: rentang perubahan suhu rendah sehingga suhu relatif
stabil, toleransi
tingkat kejenuhan media tinggi (air tidak mudah jenuh oleh sampah organik), ruang yang lebih luas
memungkinkan ikan bergerak lebih bebas.
2) Desinfektan/Cuci Hamakan Air Kolam
· Desinfektan
adalah usaha mengkondisikan air budidaya bebas dari hama dan penyakit.
·
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan chlorine (kaporit).
Larutkan
chlorine 30 ppm kedalam kolam
atau wadah budidaya. Diamkan selama 3 hari sambil dilakukan
aerasi agar
efek chlorine bisa teroksidasi. Untuk mempercepat oksidasi
gunakan aerasi yang kuat. Kolam yang terkena sinar matahari dengan kuat, dalam waktu 3 hari efek
chlorine akan hilang.
3) Penggaraman
dengan Garam Krosok
· Dengan diberikan
Chlorin media air sudah cukup steril
· Untuk menghambat
pertumbuhan parasit dan bakteri pathogen, maka dilakukan penggaraman dengan
dosis 3-5 kg/m³ (3-5 promill),
· Fungsi lain
dilakukan penggaraman adalah menstabilkan pH air
· Mineral yang
terkandung di garam sangat berguna untuk pertumbuhan bakteri
·
Mineral
garam juga sangat berguna untuk mengikat ion nitrit
4) Pemberian
Molase
· Pemberian molase
(tetes tebu) di awal sebanyak 50-100 ml/m3
· Tujuan pemberian
molase pada awal usaha budidaya bertujuan untuk menghambat pertumbuhan plankton
(Blue Green Algae) agar plankton
jenis ini tidak mendominasi media (menghindari air hijau)
·
Pemberian molase diawal juga bertujuan menaikkan
kompisisi C:N ratio
menjadi tinggi sehingga memungkinkan untuk bakteri heterotroof untuk segera mendominasi
media.
Catatan:
Contoh kasus
kematian benih pada awal tebar
Penyebab kematian pada awal
tebar bisa disebabkan
berbagai faktor.
Misalnya, beberapa hari setelah
tebar kena hujan, planktonnya goncang, amonia naik juga bisa menyebabkan
kematian pada ikan.
Serangan parasit protozoa (trichodina, ichthyopthirius, dll),
cacing (dactilogyrus, gyrodactilus ) juga bisa menyebabkan
kematian ikan, yg
biasanya semakin ganas saat cuaca dingin. dan kemungkinan masih banyak lagi. Biasanya, saat cuaca dingin
atau habis
hujan dimana plankton mati (amonia tinggi), oksigen rendah, nafsu makan ikan turun dan ikan
menjadi lemah. saat inilah trichodina
menyerang.
Info yang bagus, terimakasih atas informasinya @hormon tumbuhan
BalasHapusTerimakasih sekali mas, sangat membantu
BalasHapus