Home » » PERSIAPAN KOLAM BUDIDAYA IKAN

PERSIAPAN KOLAM BUDIDAYA IKAN

Written By Informasi Penyuluhan Perikanan on Kamis, 17 November 2016 | Kamis, November 17, 2016





Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan adalah persiapan kolam. Kolam disiapkan untuk wadah budidaya hingga nantinya didapatkan lingkungan yang ideal bagi kehidupan ikan. Tujuan akhirnya agar ikan dapat hidup dan tumbuh maksimal.
Persiapan kolam pada umumnya meliputi pengeringan, pengolahan dasar kolam, pengangkatan lumpur hitam, perbaikan pematang dan saluran air, pengapuran, pemupukan, serta pengisian air kolam.

1.       Pengeringan
Pengeringan kolam bertujuan untuk membasmi hama dan penyakit, menghilangkan senyawa atau gas-gas beracun, serta untuk mengistirahatkan lahan. Proses pengeringan/penjemuran di dasar kolam dilakukan selama 3 – 7 hari, tergantung kondisi dan cuaca dan keadaan tanah. Pengeringan kolam dianggap selesai jika tanah dasar kolam telah kering dengan ditandai retak-retak.

2.       Pengolahan dasar kolam
Selesai pengeringan, dilakukan pengolahan dasar kolam. Pengolahan dasar kolam bertujuan untuk menggemburkan tanah, memungkinkan proses pengudaraan dalam tanah berlangsung sempurna, mempercepat berlangsungnya proses penguraian senyawa-senyawa organik dalam tanah, dan membuang gas-gas beracun supaya terlepas ke udara.


3.       Pengangkatan lumpur
Tanah dasar kolam yang berlumpur, berbau busuk dan menyengat, serta berwarna hitam pekat, sebaiknya diangkat dan dibuang karena tiap tanah yang demikian itu sudah sangat asam. Lapisan tanah dasar kolam yang berwarna hitam tersebut dicangkul sedalam 5 – 10 cm, lalu diangkat dan dipindahkan ke pematang atau tempat lain di luar kolam.

4.       Perbaikan pematang dan saluran air
Perbaikan pematang perlu dilakukan jika ada yang rusak dan mencegah kebocoran pematang. Perbaikan pematang yang bocor dilakukan dengan menyumbat bagian yang bocor dengan tanah atau dengan ijuk. Sementara itu, perbaikan saluran dilakukan agar pemasukan air berjalan kancar. Perbaikan ini biasanya dilakukan pada saat pengeringan kolam atau bersamaan dengan pengangkatan lumpur.

5.       Pengapuran
Pengapuran bertujuan membunuh hama, parasit, dan penyakit ikan. Jenis kapur yang digunakan untuk pengapuran adalah kapur pertanian (CaCO3) atau dolomit dalam bentuk CaMg (CO3)2. Pemberian kapur disebar merata di permukaan tanah dasar kolam. Setelah pengapuran selesai, tanah dasar kolam dibalik dengan menggunakan cangkul. Jumlah kapur sekitar 50 – 200 gram/m2, tergantung kondisi pH tanah. Semakin rendah pH tanah maka kebutuhan kapur semakin banyak.

6.       Pemupukan
Pemupukan berguna untuk menyediakan media tempat tumbuh pakan alami dan unsur hara bagi plankton yang menjadi pakan bagi ikan lele. Pupuk yang sering digunakan terdiri dari kotoran yang sudah kering dari ternak besar (sapi, domba, atau kerbau) dengan dosis 150 g/m2, pupuk urea 15 g/m2, dan TSP 10 g/m2. Dosis tersebut disesuaikan dengan kesuburan kolam.

7.       Pengisian air kolam
Pengisian air kolam dilakukan setelah kegiatan pengapuran dan pemupukan selesai. Pengisian air kolam dilakukan dengan ketinggian air mencapai 40 – 60 cm dari dasar kolam. Waktu penebaran benih ikan, air kolam tetap dipertahankan pada ketinggian semula karena ukuran benih masih kecil. 


Sumber: Mulyanto. Modul Budidaya Ikan Lele. PusluhKP.

1 komentar:

Popular Posts

ROSADI. Lahir 05 Agustus 1982

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate