Salah satu komoditas laut yang memiliki potensi bisnis cukup tinggi adalah kerang. Selain dagingnya banyak dinikmati penggemar seafood (makanan
laut), cangkang kerang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama
pembuatan aneka kerajinan yang sangat cantik. Seorang lelaki asli Jepara
yang bernama Mulyadi (36) berinisiatif memanfaatkan limbah kerang yang
cukup melimpah di daerah asalnya, menjadi berbagai macam kerajinan daur ulang yang sangat menarik. Seperti lampion lampu, meja, kursi, dan produk furnitur lainnya yang memiliki nilai jual cukup tinggi.
Ide memulai bisnis kerajinan furnitur dari limbah kerang ini ditemukan Mulyadi ketika Ia melihat banyak cangkang kerang jenis simping berserakan
di Pantai Kartini, Jepara. Sebagai seorang pelaku bisnis furnitur dari
kayu, Mulyadi pun tertantang untuk mencoba menggunakan limbah kerang
sebagai bahan alternatif pengganti kayu yang persediannya semakin
terbatas. Inovasi baru ini kemudian mulai dijalankan Mulyadi di bengkel
kerjanya yang berada di daerah Cirebon, dengan mempekerjakan kurang
lebih 20 karyawan. Kreativitas dan inovasi yang dikembangkan Mulyadi pun
tidak sia-sia, kini produk buatannya berhasil menempus pasar
mancanegara dengan mengusung nama “Antika Lightings”. Sasaran ekspor
Mulyadi meliputi Malaysia, Inggris, Spanyol, Australia, dan Amerika
Serikat.
Berbekal uang sebesar Rp 10 juta yang didapat dari tabungan
pribadinya, bapak empat putra ini mulai mencari berbagai macam jenis
cangkang kerang yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksinya.
Ia bekerjasama dengan pemasok dari Lampung dan Jawa Timur untuk
mendapatkan kulit kerang berwarna (jenis teratai atau putri salju) serta
kulit kerang bulat biasa yang disebut dengan kerang simping atau
jrebeng. Setiap bulannya Mulyadi menghabiskan limbah kerang sebanyak 70
kg untuk memproduksi berbagai kerajinan yang sedang trend saat ini,
seperti meja, kursi dan aneka lampu bergaya minimalis.
Bahkan sekarang ini Mulyadi telah mengembangkan produk daur ulang limbah
kerang menjadi sepuluh macam kerajinan yang memiliki harga jual cukup
bervariasi. Misalnya saja untuk satu set meja dan kursi, Mulyadi
mematoknya dengan harga sekitar Rp 10 juta sampai Rp 20 juta. Sedangkan
untuk kerajinan lampion atau kap lampu dihargai Rp 1 hingga 2 juta per
buahnya. Semua harga dibedakan sesuai dengan tingkat kesulitan produksi,
dan jenis kerang yang digunakan.
Proses Produksi Kerajinan Limbah Kerang
Proses pembuatan kerajinan daur ulang limbah kerang
tidaklah rumit. Mulyadi memulai proses produksi dengan melakukan
sortasi cangkang kerang, yang digunakannya hanya cangkang kerang yang
berukuran lebar. Setelah disortasi, biasanya hanya 1/3 bagian saja yang
dapat digunakan untuk bahan baku produksi. Selanjutnya cangkang kerang
yang lolos sortasi dicuci dan dikeringkan, sebelum akhirnya dimasukan ke
dalam oven dan ditambahkan zat kimia tertentu agar cangkang kerang
mudah dibentuk dan dipotong.
Setelah proses pengovenan selesai, kemudian cangkang kerang dipotong
sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Hasil potongan cangkang kerang
kemudian ditempelkan pada media berbahan fiberglass atau logam yang
sebelumnya telah dicetak menjadi kap lampu atau bentuk kerajinan
lainnya. Tempelkan cangkang kerang tersebut hingga menutupi seluruh
cetakan yang ditentukan. Terakhir, lapisi produk kerajinan dengan
coating agar produk yang dibuat terlihat mengkilat dan lebih keras.
Sumber: http://bisnisukm.com/kerajinan-daur-ulang-limbah-kerang.html
0 komentar:
Posting Komentar