Gurami yang akan
dijadikan induk berumur kurang lebih 4 tahun dengan berat 2 – 3 kg untuk
jantan, dan umur minimal 3 tahun dengan berat 2 – 2,5 kg untuk betina (Sendjaya
dan Rizki , 2002). Sedang menurut Khairuman dan Amri (2003), bobot gurami yang
pantas untuk dijadikan induk adalah 1,5 – 2 kg/ekor.
Masa produksi optimal
induk betina berlangsung selama 5 – 7 tahun. Semakin tua umur induk gurami,
jumlah telur yang dihasilkan semakin menurun, tetapi
kualitas telurnya semakin baik. Ciri-ciri fisik induk jantan dan betina pada
ikan gurami menurut Sendjaya dan Rizki (2002) dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Tabel 1.
Ciri-ciri secara fisik induk ikan gurami
Induk Gurami Jantan
|
Induk Gurami Betina
|
Dahi menonjol (
nonong )
|
Dahi lebih rata
(tidak ada tonjolan)
|
Dagu tebal ( lebih menonjol )
|
Dagu tidak menebal
|
Perut meruncing
|
Perut membundar
|
Susunan sisik normal (rebah)
|
Susunan sisik agak membuka
|
Gerakan lincah
|
Gerakan agak lamb
|
Sumber :
Sendjaya dan Rizki ( 2002 )
Adapun
persyaratan induk ikan gurami sesuai Standar Nasional Indonesia harus memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a. Kriteria kualitatif
· Warna : badan berwarna kecoklatan dan bagian perut
berwarna putih keperakan atau kekuning-kuningan.
· Bentuk tubuh : pipih vertikal.
· Asal : hasil pembesaran benih sebar yang berasal
dari induk ikan kelas induk dasar.
· Kesehatan : anggota atau organ tubuh lengkap, tubuh
tidak cacat dan tidak ada kelainan bentuk, alat kelamin tidak cacat (rusak),
tubuh bebas dari jasad patogen, insang bersih, tubuh tidak bengkak/memar dan
tidak berlumut, tutup insang normal dan tubuh berlendir.
b. Kriteria kuantitatif sifat reproduksi dapat dilihat
pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Kriteria Kuantitatif Induk Siap Dipijahkan
Kriteria
|
Satuan
|
Jenis Kelamin
|
|
Jantan
|
Betina
|
||
1. Umur
|
Bulan
|
24 – 30
|
30 – 36
|
2. Panjang standar
|
Cm
|
30 – 35
|
30 – 35
|
3. Bobot badan
|
Kg/ekor
|
1,5 – 2,0
|
2,0 – 2,5
|
4. Fekunditas
|
Butir/kg
|
-
|
1.500 – 2.500
|
5. Diameter telur
|
Mm
|
-
|
1,4 – 1,
|
Sumber : Badan Standarisasi
Nasional 2000
Namun
demikian, dalam pemijahan sebaiknya menggunakan induk yang sudah mencapai berat
sekitar 3 kg (betina) dan 4-5 kg (jantan). Induk betina dapat menghasilkan
telur sebanyak 1.500-2.500 butir/kg induk.
Sumber:
Modul Penyuluhan Pusat Penyuluhan KP
Badan Standarisasi
Nasional 2000
Sendjaya dan Rizki ( 2002 )
0 komentar:
Posting Komentar