Mahalnya harga pakan ikan pabrikan merogoh kocek modal pembudidaya lebih tinggi. Kondisi ini menuntut kita mencari upaya jalan keluarnya. Solusinya adalah pembudidaya harus mampu membuat pakan ikan sendiri. Apalagi banyak bahan-bahan yang dapat digunakan disekelilling kita tinggal. Berikut beberapa jenis bahan pakan yang umumnya terdapat disekitar kita, dimana kita tinggal.
a) Limbah peternakan unggas
Beruntung
bagi peternak yang lokasinya dekat dengan peternakan unggas (ayam atau puyuh).
Peternakan unggas biasanya menghasilkan limbah berupa ayam mati dalam jumlah
yang kontinyu. Limbah tersebut bisa kita gunakan untuk pakan lele. Karena ikan
lele pada hakikatnya adalan hewan karnivora.
Bangkai ayam
atau puyuh sebaiknya tidak diberikan begitu saja untuk menghindari
terjangkitnya penyakit pada ikan. Bangkai harus dibersihkan terlebih dahulu
bulu dengan cara direbus. Selain menghilangkan bulu, proses perebusan berfungsi
untuk membunuh bibit penyakit yang mungkin terkandung dalam bangkai. Perebusan
bisa dilakukan dalam drum-drum besar.
Setelah
direbus diamkan bangkai tersebut sampai dingin, lalu berikan pada ikan lele
pada hari yang sama. Pakan diberikan dengan cara digantung dan celupkan pakan
dalam air kolam. Setelah habis angkat kerangka yang tersisa jangan sampai
menjadi residu dalam kolam.
b) Keong mas atau bekicot
Disebagian
tempat, keong mas merupakan hama bagi petani padi. Kita bisa memanfaatkan
daging keong yang kaya protein untuk pakan lele tambahan. Keong mas mudah
ditemukan di daerah pesawahan. Cara mengumpulkannya pun mudah, apalagi kalau
tempat kita ada di pedesaan. Tinggal pasang plang, terima keong mas lalu nego,
beres urusan.
Sama seperti
bangkai unggas, keog mas hendaknya tidak diberikan secara langsung. Rebus
terlebih dahulu keong mas atau bekicot dalam air mendidih selama beberapa
menit. Perebusan ini fungsinya untuk mengempukan daging, memudahkan pelepasan
cangkang, dan membunuh bibit penyakit yang tidak dikehendaki. Setelah direbus,
lepaskan cangkangnya dengan cara dicukil menggunakan garpu. Kemudian, daging
keong didinginkan dan dicincang kecil-kecil.
c) Belatung
Belatung (maggot)
merupakan sumber protein yang baik buat ikan lele. Belatung dihasilkan dari
lalat. Ada beberapa jenis belatung yang cocok untuk dijadikan, salah satunya
dari lalat black soldier fly (Hermetia illucens). Mengapa black soldier
fly? Karena belatung ini memiliki kandungan protein kasar hingga 40% dan
menurut penelitan BBPBAT cocok untuk pakan lele tambahan.
Untuk
membiakkan belatung ini cukup sediakan ember, daun pisang, ampas tahu, sisa
ikan asin dan bisa ditambahkan kotoran ayam. Caranya masukkan ampas tahu
sebagai bahan utama kedalam ember, lalu tambahkan air bersih dan aduk hingga
rata. Kemudian tambahkan ikan asin dan kotoran ayam, lalu tutup permukaannya
dengan daun pisang kering agar lalat black soldier fly mau
bertelur. Tempatkan ember ditempat teduh dan terlindung dari air hujan.
Setelah
kira-kira 3 minggu atau bisa saja kurang dari itu, belatung sudah siap dipanen.
Caranya campurkan air pada media kultur, lalu saring untuk memisahkan media
kultur dari belatung. Belatung siap diberikan sebagai pakan lele. Untuk bahan
baku media kultur sebanyak 100 kg kira-kira akan dihasilkan belatung 60 kg.
Perhatikan, jangan menyimpan belatung segar terlalu lama karena bisa berubah
menjadi lalat.
d) Ikan rucah
Bagi para
peternak yang lokasinya berdekatan dengan tempat pelelangan ikan, opsi ini bisa
menjadi pilihan yang efektif. Ikan rucah atau ikan sisa tangkaapan yang
kecil-kecil yang tidak dikonsumsi manusia biasanya dijual dengan harga murah.
Ikan ini bisa kita manfaatkan untuk pakan lele tambahan.
Ikan rucah
biasanya tidak banyak mengandung tulang atau duri. Bagi ikan rucah seperti ini
tidak memerlukan pengolahan terlebih dahulu. Bisa langsung dicincang dan
diberikan pada lele. Namun bagi ikan yang banyak mengandung tulang atau duri,
sebaiknya direbus dahulu.
0 komentar:
Posting Komentar